Rabu, 08 Maret 2023

Kisah Dua Serigala. Siapa Yang Menang?


Kisah “Dua Serigala” ini pertama kali saya ketahui dari buku Calm, karya Michael Acton Smith. Kemudian dari Ridwan Kamil saat talkshow dengan Merry Riana. Untuk yang belum mengetahuinya, ada baiknya saya sampaikan ulang kisah ini.

Dua Serigala. Pepatah suku Indian Cherokee.

Seorang Cherokee tua berkata kepada cucunya: Nak, ada dua serigala yang bertarung dalam pikiran kita semua.

Yang satu buruk. Penuh kemarahan, rasa iri, kecemburuan, kesedihan, penyesalan, kerakusan, arogansi, rasa mengasihani diri, perasaan bersalah, kebencian, perasaan inferior, kebohongan, kesombongan, superioritas, dan ego.

Yang satu lagi baik. Penuh dengan kebahagiaan, kedamaian, cinta, harapan, ketenangan, kerendahan hati, kebaikan hati, welas asih, kemurahan hati, empati, dan kebenaran.

Sang cucu merenungkannya sejenak, kemduaia bertanya kepada sang kakek. “Serigala mana yang menang?”

Sang Cherokee tua menjawab… “Yang kau beri makan”.

Dari kisah itu kita dapat memetik pelajaran bahwa dalam diri kita terdapat “serigala hitam” (jahat)  dan “serigala putih” (baik). Kedua sifat itu saling tarik-menarik. Mana yang lebih dominan? Tergantung diri kita. Apakah kita lebih banyak memberi “panggung” dan peluang kepada “serigala hitam” atau sebaliknya, memberi jalan lapang kepada “serigala putih” sehingga tabiat yang dominan adalah kebaikan.

Hidup sederhana, merasa cukup dan bersyukur atas rejeki yang dianugerahkan Tuhan, menghindari budaya flexing alias pamer adalah makanan bagi “serigala putih”. Sebalikya, hedonism, rakus, konsumtif adalah ransum terbaik bagi “serigala hitam”.

Memberi makan “serigala putih” pada kehidupan yang konsumtif seperti sekarang ini bukan perkara mudah. Itulah penyebab banyak penegak hukum yang terjerumus jadi mafia peradilan, itulah penyebab kenapa banyak pejabat publik berakhir dijeruji besi karena tertangkap melakukan korupsi. Cuma pejabat golongan 3 di Ditjen Pajak, tapi LHKPN-nya Rp 56 Milyar dan mampu melakukan transaksi keuangan pada 40 rekening senilai Rp 500 Milyar. Fantastis dan pasti tidak wajar.

Percaya tidak. Penjara umumnya dihuni “mantan orang baik”. Mantan polisi, jaksa, hakim agung, hingga ustad atau pendeta.

Lolongan serigala hitam memang mampu menyesatkan tuannya….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kenapa Depok Disebut Kota Petir?

  Depok tercatat dalam Guinness Book of World Record sebagai kota dengan petir paling ganas di dunia. Dari hasil penelitian Prof. Dr. Ir. Di...