Menilik sejarah kota Bekasi, julukan kota patriot itu mengakar dari kegigihan perjuangan rakyat Bekasi melawan penjajah. dalam peristiwa Resolusi Rakyat Bekasi pada 17 Januari 1950, rakyat Bekasi menolak penetapan nama wilayah yang diberikan pemerintahan colonial Belanda yakni Kabupaten Jatinegara. rakyat Bekasi mengajukan usul kepada pemerintah untuk mengubah nama Kabupaten Jatinegara menjadi Kabupaten Bekasi. Perubahan ini disahkan dalam peristiwa Resolusi Rakyat Bekasi pada 17 Januari 1950.
Dalam Resolusi Rakyat
Bekasi, masyarakat tidak hanya meminta perubahan nama, tetapi juga menuntut
penyerahan kekuasaan Pemerintah Federal kepada Republik Indonesia.
Mereka menegaskan
tidak mengakui pemerintahan lain di Bekasi selain pemerintahan Republik
Indonesia. Tuntutan ini juga mencakup pengembalian seluruh wilayah Jawa Barat
kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sikap tegas dan patriotisme
rakyat Bekasi menjadi dasar kuat untuk julukan 'Kota Patriot'.
Bekasi juga dikenal
sebagai kota yang banyak memasok pejuang. Rakyat Bekasi tak henti berjuang
untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Berbagai peristiwa pertempuran
kerap terjadi di Bekasi, menunjukkan patriotisme dan keberanian rakyatnya.
Salah satu peristiwa
yang mencerminkan hal ini adalah insiden Kali Bekasi. Pada 19 Oktober 1945,
sebanyak 90 tentara Jepang yang tiba di Stasiun Bekasi langsung disergap dan
dibantai oleh rakyat Bekasi. Mayat mereka dibuang ke Kali Bekasi, membuat air
kali berubah warna menjadi merah.
Peristiwa bersejarah
ini diabadikan melalui Monumen Kali Bekasi yang berada dekat jembatan rel Kali
Bekasi di Jalan Ir H Juanda, Bekasi Selatan. Monumen tersebut memiliki relief
yang mengisahkan keberanian pejuang Bekasi melawan tentara pendudukan.
Bekasi juga dikenal
sebagai garda terdepan dalam pertempuran melawan penjajah. Para tentara yang
berada di Kali Cakung bertugas sebagai garda terdepan, sementara Karawang
menjadi garda belakang dalam menjaga kokohnya lini pertahanan.
 Sikap
patriotisme warga Bekasi saat melawan penjajah inilah yang menjadi cikal bakal
sebutan 'Kota Patriot'.
Begitu banyak
pertempuran di Bekasi tempo dulu yang menunjukkan semangat tak kenal menyerah
dari para pejuangnya. 
Bekasi menjadi garda
terdepan dalam berbagai pertempuran melawan penjajah.
Para tentara yang
berada di Kali Cakung menjadi garda terdepan dalam pertempuran, sementara
Karawang termasuk garda belakang dalam menjaga kokohnya lini pertahanan.
Julukan 'Kota Patriot'
ini pun tertulis dalam lambang kota Bekasi. Lambang tersebut menampilkan gambar
bambu runcing berujung lima yang berdiri tegak, melambangkan semangat
patriotisme rakyat Bekasi dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan bangsa
dan negara. Lambang ini bukan hanya simbol, tetapi juga cerminan dari jiwa
patriotik yang tertanam dalam diri setiap warga Bekasi.
Dilihat dari letak
geografis, Kota Bekasi menempati area seluas 210,49 kilometer persegi dan
memiliki 12 kecamatan sejak tahun 2020. Di bagian utara dan timur, Kota Bekasi
berbatasan dengan Kabupaten Bekasi, di bagian selatan berbatasan dengan
Kabupaten Bogor, dan di bagian barat berbatasan dengan DKI Jakarta.
Kisah-kisah heroik dan
semangat juang rakyat Bekasi inilah yang menjadi dasar dari julukan Kota
Patriot, yang kini menjadi ciri khas dan kebanggaan kota tersebut.
Dengan sejarah yang
kaya akan perjuangan dan semangat pantang menyerah, Bekasi layak mendapatkan
julukan 'Kota Patriot'.
Semangat ini terus
hidup dalam ingatan kolektif masyarakat Bekasi dan menjadi inspirasi bagi
generasi muda untuk terus menghargai dan mempertahankan kemerdekaan yang telah
diperjuangkan oleh para pahlawan mereka.
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar