Sabtu, 29 April 2023

Nastar, Kue Favorit Lebaran, Peninggalan Jaman Kolonial



Gak lengkap lebaran tanpa kue nastar. Kue ini seperti menu wajib yang harus ada pada setiap lebaran. Nastar adalah kue kering dari adonan tepung terigu, mentega, dan telur yang diisi dengan selai nanas. Biasanya kue nastar ditempatkan dalam toples dan disandingkan dengan kue khas lebaran lainnya seperti kastengel dan putri salju.

Kue ini dikenal sejak jaman Kolonial. Nastar berasal dari bahasa Belanda yaitu “Ananas/ nanas” dan “Taart/tart/pie” yang artinya kue tar nanas. Awalnya, kue ini hanya dikonsumsi orang Belanda. Bentuknya lebar seperti pie. Bentuk nastar yang kecil seperti yang dikenal saat ini adalah hasil modifikasi.

Lazimnya, kue pai ini diisi dengan bluberi dan apel. Karena di Indonesia, bluberi dan apel sulit ditemukan, nanas dipilih sebagai buah penggantinya.

Penampilannya memikat. Kuning mengkilat, aroma butternya kuat. Beberapa orang ada yang menambahkan cengkeh sebagai hiasan di atasnya.

Para pakar kuliner belum sepakat apakah nastar termasuk kategori kue kering atau kue basah, karena ada kandungan air dari selai nanasnya.

Selain saat Lebaran, kue nastar juga kerap disajikan warga Tionghoa ketika menjelang Imlek. Mereka menganggap makanan itu sebagai lambang datangnya keberuntungan bagi siapa saja yang mengonsumsinya.

Kue nastar kini bukan hanya kuliner tradisional yang diolah ibu-ibu rumah tangga saja, namun sudah jadi produk industri kue yang dikemas secara modern.

Rabu, 05 April 2023

Bioskop Megaria, Hangout Gaya Anak Menteng



Gen-Z pasti gak tahu Megaria. Bioskop yang terletak di persimpangan jalan di Jalan Pangeran Diponegoro, Jalan Pegangsaan Timur, dan Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat itu kini bernama Metropole XXI.

Saya pertama tahu Bioskop ini tahun 80’an. Saya jatuh cinta pada pandangan pertama pada bangunan bergaya Art Deco itu. Setahu saya hanya inilah satu-satunya gedung bioskop bergaya vintage yang masih tersisa di Jakarta. Sisanya, gedung bioskop berarsitektur modern seperti Djakarta Theatre, Kartika Chandra Theatre, New Rawamangun Theatre dan ratusan bioskop yang menawarkan kecanggihan audio dan cinematografi.

Kawasan Menteng memang diciptakan pemerintah Belanda sebagai kawasan elit di Batavia. Dari literatur sejarah, Bioskop Megaria ini awalnya diberi nama Bioscoop Metropool, sesuai dengan ejaan bahasa Belanda pada saat itu.

Bioskop Metropole dibangun pada 11 Agustus 1949 dan selesai pada 1951. Peresmian bioskop ditandai dengan pemutaran film Annie Get Your Gun (1950) karya George Sidney. Sejumlah tamu ternama yang hadir antara lain Rahmi Rachim, istri Wakil Presiden Mohammad Hatta, Sultan Hamengkubuwono IX, dan Haji Agus Salim.

Perancang gedung Metropole adalah Liauw Goan Seng. Dia mendesain Metropole dengan gaya arsitektur Art Deco, yang berasal dari kata Art Decorative, sebagai bagian perkembangan arsitektur Art Nouveau. Tidak seperti Art Nouveau yang ditandai dengan banyaknya ornamen dekoratif seperti kaca mozaik, gambar, serta ukiran, unsur kerumitan pada Art Deco jauh berkurang dan menjadi lebih sederhana. Sampai saat ini Metropole merupakan satu-satunya bangunan besar bergaya arsitektur Art Deco yang masih bertahan di ibukota.

Bioskop Metropole adalah bioskop kelas satu di masanya. Arealnya sangat luas, 11.623m2, di lantai atasnya terdapat lantai dansa, disamping kanan bioskop ada toko-toko tekstil dan kuliner. Ketika berganti nama menjadi Megaria, ada salon kecantikan dekat pintu masuk yakni Lucky Salon.

Buat kawula muda era 80 hingga 90-an Bioskop Metropole ini adalah salah satu dari rangkaian destinasi yang wajib antara lain Jalan Sabang, Sarinah, Taman Ismail Marzuki, Cikini, atau nonton trek-trekan di depan Keris Galery Menteng.

Nonton Bioskop di Metropole atau Megaria itu asyik. Nonton di gedung yang ditetapkan sebagai Cagar Budaya. Peninggalan arsitektur ini ditetapkan sebagai Cagar Budaya Kelas A berdasarkan SK Gubernur DKI Jakarta no. 475 Tahun 1993.

Selesai nonton, jangan langsung pulang, Foto dulu depan gedung vintage nan menjulang megah ini. Dijamin gak nyesel.

Kenapa Depok Disebut Kota Petir?

  Depok tercatat dalam Guinness Book of World Record sebagai kota dengan petir paling ganas di dunia. Dari hasil penelitian Prof. Dr. Ir. Di...