Merantau adalah proses pendewasaan diri yang sangat baik. Itu saya rasakan ketika memutuskan untuk meninggalkan kampung halaman di Tasikmalaya untuk kuliah di Jakarta. Hidup jadi lebih mandiri, harus survive, dan mampu mengatur keuangan agar cukup untuk hidup satu bulan, sukur-sukur ada sisa untuk sekadar nonton atau hang out dengan kawan-kawan kuliah.
Itulah
kenapa anak rantau punya kemampuan survive
cukup kuat. Targetnya bukan sekadar bisa makan, tapi menggantang mimpi hidup sukses
dan bisa dibuktikan saat mudik kelak. Boleh jadi pedagang warteg di Jakarta
tampil sederhana, namun di kampungnya punya rumah mentereng, sawah luas dan
mobil mewah. 
Merantau
adalah cara terbaik untuk mengikis primordialisme yang sempit. Hidup di
perantauan perlu kemampuan beradaptasi dan bersosialisasi dengan kultur dan ras
berbeda. Kemampuan ini menumbuhkan sikap pluralisme dan lebih merasa Indonesia.
Jauh
lebih baik jika punya kemampuan finansial atau dapat bea siswa sehingga dapat
kuliah atau kerja di luar negeri. Biaya mahal seringkali setimpal dengan
hasilnya. Tentu saja jika kuliahnya bersungguh-sungguh. 
Secara
akademik, kualitas perguruan tinggi di Indonesia banyak yang setara dengan
perguruan tinggi di luar negeri. Namun 
yang berbeda adalah lahirnya kemandirian. Jauh dari keluarga, akan
membuat mahasiswa tersebut lebih kreatif dan tangguh. Kebiasaan positif
tersebut terbawa saat pulang ke tanah air dan memasuki dunia kerja.
Sebagai
“Orang Sunda” saya tetap menikmati tutug oncom tapi juga penyuka ubi tumbuk
khas Medan dan ayam woku balanga khas Manado. Merantau jadi lebih color full dan menikmati keragaman
budaya.
Pepatah
Minang mengatakan: 
Karatau madang di hulu
Babuah babungo balun. 
Marantau Bujang dahulu
Di rumah baguno balun
Pemuda-pemudi
Minangkabau disarankan untuk merantau karena mereka dianggap masih belum bisa
memberi manfaat besar di kampung halaman mereka. Budaya merantau bukan berarti
mengusir mereka dari tanah kelahirannya, namun bertujuan untuk memperluas
pengetahuan seseorang dengan cara bepergian ke tempat lain dan diharapkan
dengan bepergian tersebut, ia dapat mengambil pelajaran baik.
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar