Anak
pejabat negara Sukanya bikin huru-hara. Penggalan lirik dari rapper Young Lex
yang memiliki konteks sindiran terhadap anak yang terlahir dari keluarga
pejabat membuat keributan di tengah masyarakat. Mereka berani melakukan hal tersebut
karena sudah tertanam mindset bahwa “gua punya backingan”. Dari mindset
tersebut akan terbentuk mental “sombong” yang sering kali meremehkan
orang-orang disekitarnya. 
Sebenarnya
fenomena ini sudah lama terjadi dan terus ada sampai saat ini. Dari zaman
presiden Soeharto yang saat itu anaknya yang Bernama Tommy Soeharto melakukan
penembakan kepada hakim Syafiudin Kartasasmita. Dari kasus tersebut Tommy
dihukum 20 tahun penjara. Kemudian yang terbaru, kasus Mario Dandy yang
merupakan anak salah satu petinggi pajak. Dia melakukan tindak kekerasan yang
membuat korbannya tidak sadarkan diri hingga mengalami kondisi koma. 
Aksi
tersebut sebenarnya dilandasi rasa jumawa seorang anak dari latar belakang keluarga
terpandang yang kali ini dari kalangan pejabat. Mereka merasa bahwa tidak ada
yang perlu ditakuti karena posisi atau jabatan dari orang tuanya yang cukup
tinggi membuat tidak berjalannya hukum atau dengan kata lain “kebal hukum”.
Terlihat
dari proses penyidikan yang berlarut-larut, “treatment” apparat yang terlihat
mengistimewakan membuat stigma masyarakat kepada anak pejabat negara “kebal
hukum” terasa nyata. 

Tidak ada komentar:
Posting Komentar