Kamis, 16 Februari 2023

Digital Minimalism



Digital minimalism adalah cara membebaskan diri dari ketergantungan luar biasa pada teknologi digital. Salah satu bentuk penguasaan teknologi digital terhadap kehidupan manusia adalah makin besarnya penggunaan internet dalam kehidupan manusia. 

Menurut laporan APJII dan We Are Social pada tahun 2021, jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai lebih dari 200 juta penduduk. Direktur Pemberdayaan Informatika, Bonifasius Wahyu Pudjianto menyebutkan bahwa rata-rata setiap pengguna mengakses internet selama 8 jam 36 menit dalam sehari.

Survei Literasi Digital 2021 oleh Katadata Insight Center (KIC) dan Kominfo menunjukkan bahwa penggunaan internet paling banyak dilakukan pada pukul 19 - 21. Selain pada jam tersebut, yang notabene adalah setelah jam kerja, penggunaan internet terbanyak berikutnya berlangsung pada 7 - 10 pagi, sebanyak 51,1 persen responden memilih waktu ini.

Tingginya penggunaan internet di luar jam kerja bagi saya cukup mengkhawatirkan. Keluarga Indonesia, khususnya di perkotaan tidak lagi menggunakan waktu senggangnya dengan bercengkrama dengan keluarga atau teman, tapi main game, menghabiskan leisure time di dunia maya. 

Lima orang sahabat sepakat untuk hangout kesebuah cafĂ©, lalu tibalah di tempat yang dituju. Pesan minuman, bercengkrama, sesaat kemudian tenggelam dengan gawai masing-masing. Suami-isteri duduk di ruang keluarga, tidak ngobrol intim tapi asyik bersosial media. Pemandangan seperti ini makin lazim bahkan sudah dianggap sebagai keniscayaan. Walah….

Teknologi itu bak pisau bermata dua. Bisa menolong manusia atau sebaliknya memperbudak tanpa belas kasihan. 

Supaya kita bisa menggunakan teknologi secara bijak, maka perlu lakukan digital minimalism. Periksa HP, lalu audit. Aplikasi apa yang sering digunakan dan bernar-benar bermanfaat. Jika ditemukan aplikasi yang tidak berguna maka segera delete. Jangan takut di cap tidak “gaul” gara-gara tidak menggunakan sebuah aplikasi tertentu. 

Tidak setiap saat juga kita harus memegang HP atau “melek mata” lihat email atau pesan what’s up. Masih banyak kegiatan yang bisa meningkatkan kualitas diri dan hubungan interpersonal. Membaca buku, menulis, olah raga, bermain musik, berkumpul dengan komunitas, silaturahmi dengan keluarga adalah bentuk “pupuk organik” yang dapat membuat hidup kita makin sehat, tumbuh dan berkualitas.

Digital minimalism bukan paham menafikan teknologi digital. Tapi memaksimalkan potensi manusia agar dapat memanfaatkan teknologi digital secara maksimal. Tanpa sikap kritis tersebut, kita bisa teralienasi dari kehidupan nyata karena terperangkap menjadi budak teknologi. 

Keep healthy …..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar